
WillyNews, Tips Kesehatan. Hubungan Deodoran dengan kanker payudara. Mitos Tentang Deodoran dan Kanker Payudara. Tak bisa dipungkiri, produk kosmetika dan perawatan kulit saat ini pasti mengandung berbagai bahan kimia. Tak heran jika banyak kabar berbedar tentang efek buruk penggunaan produk-produk tersebut, seperti rumor tentang deodoran yang katanya bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Tapi apakah benar?
Jangan telan bulat-bulat semua informasi yang  Anda dengar. Di bawah ini ada lima mitos yang salah tentang deodoran dan  antiperspiran, yang sudah dibantah oleh banyak ahli termasuk oleh  American Cancer Society.
1. Deodoran meningkatkan risiko kanker payudara.
Nyaris  tak ada bukti ilmiah yang mendukung mitos ini. Sejumlah ilmuwan pernah  melakukan penelitian di tahun 2002, melibatkan 813 wanita pengidap  kanker payudara dan 793 wanita yang sehat. Para ilmuwan tersebut tak  menemukan adanya hubungan antara risiko kanker payudara, penggunaan  deodoran, maupun kebiasaan mencukur rambut ketiak.
2.  Memakai deodoran setelah mencukur rambut ketiak membuat bahan kimia  yang berbahaya jadi lebih mudah masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan  kanker payudara.
Jika Anda bercukur dan tak sengaja  melukai kulit ketiak Anda, kulit Anda berisiko terkena infeksi. Dan jika  kulit yang luka atau terinfeksi terkena paparan deodoran, tentu saja  akan menimbulkan iritasi kulit. Bukan kanker payudara.
3. Deodoran mengandung bahan kimia bernama parabens yang menyebabkan kanker.
Penelitian  menunjukkan bahwa parabens mengandung substansi yang mirip dengan  hormon estrogen. Jika tubuh terpapar banyak estrogen, risiko kanker  payudara memang meningkat. Namun estrogen yang terdapat dalam parabens  jauh lebih sedikit dibanding estrogen yang dihasilkan secara alami oleh  tubuh kita. Fakta lainnya: parabens tak hanya terdapat pada deodoran,  tapi juga shampo, body lotion, sun screen, dan berbagai jenis make up.  Penelitian lain juga menunjukkan bahwa parabens bisa ditemukan pada  urine 99% manusia. Dan hingga kini belum ada bukti bahwa parabens  menyebabkan kanker.
4. Antiperspirant membuat produksi keringat berkurang. Racun-racun berbahaya di dalam tubuh pun jadi tak terbuang.
Tubuh  membersihkan diri dari racun-racun yang berpotensi menyebabkan kanker  bukan lewat keringat, melainkan dengan bantuan ginjal dan hati.  Bahan-bahan berbahaya ini "diusir" keluar dari darah melalui urine dan  feces.
5. Risiko kanker payudara bagi  pria lebih kecil karena mereka tak mencukur bulu ketiak dan bahan-bahan  deodoran tak terserap masuk ke dalam kulit.
Pria  lebih jarang terkena kanker payudara dibanding wanita karean pria  memiliki jaringan payudara yang lebih sedikit dibanding wanita. Jaringan  payudara wanita jumlahnya seratus kali lipat pria, jadi wajar saja jika  risiko kanker payudara pada wanita pun seratus kali lebih besar. Hal  lain yang menyebabkan perbedaan tingginya risiko kanker payudara adalah  hormon. Jika seorang pria memiliki kadar hormon estrogen yang tinggi, ia  pun berisiko lebih besar untuk terkena kanker payudara. Semua tak ada  hubungannya dengan rambut ketiak maupun penggunaan deodoran.
 
No comments:
Post a Comment