Blog Info - Seorang putra Osama bin Laden mengecam pembunuhan terhadap pemimpin Al Qaeda itu sebagai tindakan kriminal dan mengatakan dia berhak untuk mengambil langkah hukum terhadap Amerika. Pernyataan yang tampaknya dibuat oleh Omar bin Laden itu muncul di situs ideolog Islam Abu Walid al-Masri dan telah dipantau oleh SITE Intelligence Group, sebuah layanan monitoring online, sebagaimana diberitakan Daily Mail, Rabu (11/5/2011).
Omar, yang merupakan putra keempat Osama, menyatakan ia dan anak-anak pemimpin Al Qaeda itu yang lain berhak untuk melakukan tindakan hukum di AS dan secara internasional untuk 'menentukan nasib sebenarnya dari ayah kami yang menghilang'. Dia juga menyatakan, pemakaman ayahnya di laut sebagai 'penghinaan' terhadap keluarganya.
Sejauh ini, tidak ada konfirmasi independen tentang keaslian surat itu. Sejumlah spesialis tentang propaganda kaum militan mengatakan, pernyataan itu tampaknya asli.
Omar (30 tahun) yang menikah dengan seorang perempuan Inggris yang 25 tahun lebih tua darinya, telah tinggal di kawasan Teluk dalam beberapa tahun terakhir. Dia dan istrinya, sebelumnya dikenal sebagai Jane Felix-Browne tapi yang sekarang menggunakan nama Zaina bin Laden, tidak merespon email dan telepon permintaan yang dilakukan Daily Mail untuk mengomentarai pernyataan itu yang dilansir SITE.
April lalu, mantan atlet pole dancer Inggris, Louise Pollard, mengumumkan, dirinya tengah mengandung bayi pasangan itu dengan teknik IVF. Pollard yang sekarang tinggal di London keguguran bayi kembar pasangan itu tahun lalu. Omar dan Zaina sempat berpisah setelah pertiswa keguguran itu di tengah klaim bahwa Omar menderita penyakit mental. Namun sekarang tampaknya mereka bersatu kembali meskipun Omar memberitahu Daily Mail pada September lalu bahwa "tidak ada kesempatan" untuk rekonsiliasi.
Munculnya kecaman yang dikatakan berasal dari Omar itu bersamaan dengan kabar bahwa CIA, Badan Pusat Intelijen AS, telah membolehkan sejumlah anggota parlemen AS untuk melihat foto-foto kontroversial dari mayat Osama bin Laden. CIA akan mengijinkan kelompok dari parlemen itu untuk melihat foto-foto tersebut hanya jika mereka datang ke markas CIA. Perkembangan itu muncul saat Gedung Putih menghadapi tekanan baru untuk merilis foto-foto itu, menyusul serangkaian permintaan yang diajukan berdasarkan UU Kebebasan Informasi.
Organisasi berita, kelompok-kelompok kepentingan umum dan bahkan salah seorang politisi telah mengajukan tuntutan resmi kepada badan-badan pemerintah untuk melihat foto-foto mayat Osama setelah dia ditembak pekan lalu di kompleks Abbottabad di Pakistan. Presiden Obama telah sangat tegas menentang seruan untuk merilis foto-foto itu sebagai 'bukti' kematian pemimpin teroris tersebut di tangan pasukan khusus AS.- Beritamandiri
- BlakBlakannews
No comments:
Post a Comment