Wednesday, March 30, 2011

Draf RUU Intelijen Indonesia 2011


WillyNews, Berita Terkini dan Terbaru seputar RUU Intelijen 2011. Apakah Benar RUU Intelijen Dikebut Demi 2014? Pemerintah dituding mendesak pengesahan Rancangan Undang-undang Intelijen demi Pemilihan Umum 2014. Sebabnya, pemerintah begitu ngotot dan seolah ada kepentingannya yang sangat membutuhkan kapasitas Badan Intelijen Negara.

"Yang pertama terpikir adalah BIN disiapkan untuk pemilu 2014, untuk menjamin kepentingan pemerintah," ujar Direktur Eksekutif Institute for Defence Security dan Peace Studies (IDSPS) Mufti Makarim dalam diskusi di kantor lembaga pegiat hak asasi manusia Imparsial, Selasa 29 Maret 2011. Menurutnya, naskah versi pemerintah ternyata lebih "keras" ketimbang rancangan parlemen. Naskah itu condong berat pada perluasan kewenangan BIN, yang ditempatkan sebagai alat negara dan bekerja di bawah kepentingan pemerintah. Politisi PDIP TB Hasanuddin memilih diplomatis dalam menyikapi tudingan itu. "Saya tidak mau suudzon (berburuk sangka), tapi konsep RUU ini harus sesuai dengan era demokrasi yang menjunjung tinggi hak asasi setiap manusia di Republik ini," tuturnya.

Sedangkan Koordinator Peneliti Imparsial Bhatara Ibnu Reza berpendapat justru masyarakat harus berburuk sangka pada rancangan beleid itu. Sebabnya, tak pernah tampak niatan baik dari pemerintah dalam proses penyusunan naskah tersebut. Ia menguraikan, sejak tahun 2002, naskah yang ada dan distempel rahasa tersebut terus condong pada intelijen dan tak memihak hak asasi manusia. Rancangan juga menyebutkan masalah anggaran khusus dan senjata.

Naskah serupa muncul lagi tahun 2003, dengan menyebutkan kewenangan penangkapan BIN. Rancangan terbaru tahun 2010 disebutnya tak jauh berbeda. Dia menyayangkan tak adanya perubahan signifikan untuk menjadikan BIN intel yang lebih profesional. (Tempo/Bunga)

No comments:

Post a Comment