Monday, June 15, 2009

Ciuman Hilangkan Stres



Ada yang bilang, ciuman merupakan obat stres. Ternyata itu bukan isapan jempol. Karena ketika sedang berciuman, tubuh melepaskan zat kimia Oxytoxin yang dapat membuat perasaan menjadi senang dan meningkatkan ikatan batin serta cortisol yang dapat mengurangi stres.

Wendy Hill dan rekannya dari Lafayette College yang melakukan studi tentang ciuman menyebutkan bahwa orang-orang yang berciuman memiliki level hormon cortisol yang rendah.

Jadi ciuman bukan hanya sebuah ciuman. Philematologist atau para ahli yang mempelajari tentang ciuman, belum sepenuhnya yakin bagaimana awalnya manusia mulai melakukan kontak bibir dan bibir.

Berdasarkan teori dan sejarahnya, penyatuan bibir berawal ketika seorang ibu mencoba memberi makanan yang sudah dikunyahnya pada anaknya yang belum mempunyai gigi.

Kontak bibir dan bibir memang sudah lama ada dan akhirnya mengalami evolusi. Bukan hanya satu cara untuk bertahan hidup, tapi juga suatu usaha untuk mengekspresikan ikatan batin dan cinta.

Ciuman juga ternyata dapat mentransfer informasi dan membuat seseorang mengenal kepribadian pasangannya lebih dalam. Pertukaran informasi tersebut disebabkan oleh sinyal kimia, yaitu feromon yang juga digunakan oleh hewan untuk menyampaikan pesan.

Berdasarkan penelitian di University of Albany terhadap 1.041 partisipan, diketahui bahwa pria umumnya senang melakukan ciuman ala French yang basah karena air ludahnya mengandung testosteron, yang dapat memicu libido wanita.

Para ahli juga menyebutkan bahwa pria dapat memancing estrogen wanita, yang juga merupakan detektor apakah pria tersebut mandul atau tidak.

Dari mana seseorang mempunyai hasrat untuk ciuman?

"Pertama, dorongan seks yang dipengaruhi testosteron. Kedua, perasaan cinta yang dipengaruhi dopamin, dan ketiga hormon-hormon yang membuat perasaan senang seperti oxytocin," ujar Helen Fischer dari Association for the Advancement of Science, dikutip dari Yourtango, Rabu (15/7/2009).

Meskipun terdapat berbagai cara dan teknik berciuman, namun sebuah studi yang dipublikasikan Nature menyebutkan bahwa mereka yang berciuman cenderung mengarahkan kepalanya ke sebelah kanan. Ternyata hal tersebut sama dengan posisi kepala bayi ketika dalam kandungan.

Ciuman memang memiliki sejarah dan arti yang dalam. Tapi satu hal yang paling menarik tentang ciuman adalah kita tidak perlu berpikir ketika berciuman. Cukup tutup mata dan biarkan zat-zat alami dalam tubuh bekerja sesuai fungsinya dan stres pun hilang.


No comments:

Post a Comment